Saudaraku..
Dunia oh dunia, banyak diantara kita yang tergoda mengejar keindahan dan kesenangan yang ditampakkan oleh dunia. Banyak diantara kita yang terbuai dengan godaan dunia dan menjadikan kita semakin jauh dari-Nya. Lantaran nafsu mengejar obsesi dunia, wajah kita menjadi kering tak pernah terbasuh dengan air wudhu. Karena nafsu mengejar kedudukan, pangkat dan jabatan, bibir kita kelu karena tak pernah lagi menyebut nama-Nya.
Tangan ini kaku, karena tak pernah lagi menengadah memohon ampunan dan belas kasih-Mu. Karena obsesi, cita-cita dan kecintaan yang berlebihan terhadap dunia ini, hati ini kian keras, sekeras batu hingga tak lagi mampu bergetar saat firman-Mu dilantunkan. Dan mata ini, karena kerasnya hati, tak lagi bisa meneteskan air saat berita kubur dan neraka disampaikan oleh orang-orang saleh, Kekasih-Mu.
Saudaraku..
Mau sampai kapan hal ini terjadi? sampai kapan nafsu, obsesi dunia ini mengejar-ngejar kita? Sampai kapan kita harus mengejar kedudukan, pangkat dan segala kenikmatan dunia lainnya? Sampai kapan tangan ini tidak lagi menengadah memohon segalanya kepada Allah? Sampai kapan diri ini tak lagi tersungkur sujud mengharap belas kasih-Nya?
Sampai kapan saudaraku??? sampai usia kita senja? ketika mata sudah rabun, pipi sudah kendur, rambut sudah memutih, pikiran sudah pikun, dan usia kita sudah uzur dan dekat dengan liang kubur?? tanyakan dirimu saudaraku
Saudaraku..
ketahuilah bahwa hari esok bukanlah milik kita, tak ada yang bisa menjamin bahwa kita akan jumpa hari esok, kecuali Allah. Dan kitapun yakin bahwa tak selamanya kita dapat berkumpul dengan orang-orang yang kita kasihi, istri, anak, orang tua, kerabat, teman bahkan relasi bisnis kita.
Saudaraku…
Hari esok belum tentu milik kita, mungkin pekan depan, bulan depan atau tahun depan kita sudah tidak bisa lagi berbicara dan bercanda dengan anak istri kita.
kita sudah tidak bisa bicara lagi karena sudah menjadi seonggok daging yang tak bernyawa. Para tetangga, kolega, rekan bisnis, teman semua mendatangi jasad kita. Setelah berdoa, mereka pun meninggalkan kita yang terbujur kaku. Hanya tinggal istri, anak dan saudara dekat menangis disamping jasad kita.
kini, tak bisa lagi kita berbuat apa-apa. Tertutup sudah pintu kesempatan berbuat baik dan kita tinggal menunggu pengadilan Allah untuk mempertanggung jawabkan semuanya semasa hidup didunia.
Saudaraku..
Alangkah baiknya jika kita tak menunggu lagi untuk segera menghampiri Allah Swt. Bertaubatlah dan memohon ampun kepada-Nya. Membasuh kembali wajah kita dengan sejuknya air wudhu dan mendatangi rumah-Nya dimanapun berada. Kita bawa dosa dan penyesalan mendalam, lalu bersimpuh sujud di hadapan-Nya. Angkatlah tangan kita, memohonlah, berdoalah dan menangislah dihadapan-Nya.
Saudaraku..
betapa indahnya jika kita bisa mencucurkan air mata dihadapan Dia. Memohon agar Dia memberikan kesempatan dan waktu kepada kita sebelum ajal menjemput, serta memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita dalam menjalankan perintah-Nya dan mengikuti sunah Rasul-Nya, juga meneguhkan iman dan hati kita agar selalu istiqomah di jalan-Nya.
Ya Allah, kepada-Mu kami bersimpuh, mengadu dan memohon. Kuatkan iman kami, hingga ajal menjemput. Mudahkan bagi kami untuk meneladani Rasul-Mu dan sempurnakanlah amal ibadah kami.
Bila saatnya kematian itu tiba, jadikan akhir ucapan kami adalah kalimat Laa Ilaha Illallah, agar dengan itu Engkau memasukkan kami ke dalam surga-Mu..amiin yaa robbal alamiin.
semoga bermanfaat..