Bersegera Melaksanakan Syariat

Bersegera Melaksanakan Syariat – Syariat Islam menuntun pemeluknya untuk menerapkan aturan tersebut. Sejatinya, aturan yang mengatur kehidupan pemeluk Islam memiliki fungsi dan faidah tersendiri karena aturan ini berasal dari Penciptanya Yang Maha Tahu.

Hanya ada, bagi kaum muslim, pelaksanaan syariat ini dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan yang patuh, saat mendengar ada syariat, kemudian mereka berkata, kami taat dan kami patuh. Golongan yang kedua berkata yang sebaliknya, kami dengar dan kami kami timbang-timbang.

Sejarah telah mencatat bagaimana kepatuhan kaum muslimin terdahulu saat turunnya syariat kepada mereka secara berangsur-angsur. Hal ini bisa dijadikan sebagai motivasi dan juga pelajaran untuk menjadikan umat muslim sekarang ini juga bisa memiliki ketaatan yang sempurna.

Kisah Rasul Dan Lantakan Emas

Kisah ini dituturkan oleh Abu Saruah dan diriwayatkan oleh Bukhari. Selepas mengimami sholat Ashar, Rasul tidak duduk diam seperti biasanya, beliau selepas sholat segera berdiri dengan melewati pundak orang-orang yang sholat bersama beliau di belakang beliau.

Para sahabat tentu terheran dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Saw. Kemudian beliau pun mengatakan bahwa beliau mengingat adanya lantakan emas yang tersimpan di dalam rumahnya dan kemudian bersegera meminta istrinya untuk membagikan lantakan emas tersebut.

Berpindahnya Kiblat

Saat Rasul Saw datang ke Madinah, Rasul pun shalat menghadap ke Baitul Maqdis yang saat ini dikenal dengan sebutan Masjid Al Aqsa. Dan hal ini sudah dilakukan oleh Rasul Saw dan para sahabat di Madinah selama enam belas atau tujuh belas tahun.

Rasul Saw memiliki keinginan untuk dapat sholat dengan Ka’bah sebagai kiblat. Kemudian pada suatu waktu Ashar, rasul menerima wahyu untuk mengubah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah yang ada di Mekkah. Seketika itu juga, Rasul pun mengalihkan sholatnya ke Ka’bah.

Pada saat itu, seorang laki-laki yang sedang sholat Ashar bersama Rasul, keluar untuk memberitahukan kepada kaum Anshar bahwa Rasul telah memindahkan kiblat beliau ke arah Ka’bah. Sekumpulan orang Anshar tersebut juga sedang melaksanakan sholat Ashar dan seketika itu juga mereka ikut memalingkan hadapan menuju ke Ka’bah.

Muslimah Memakai Khimar

Saat diturunkan surat An Nur ayat 33 mengenai syariat menutup aurat dengan mengenakan khimar pada bagian atas tubuh wanita, yang dilakukan mereka adalah bersegera merobek kain sarung yang mereka kenakan untuk dikenakan di bagian kepala mereka. Pada saat itu, syariat khimar memang belum diturunkan sehingga bagian kepada masih belum tertutup. Seketika saat surat An Nur 33 yang berisikan kewajiban menutup aurat dengan memakai khimar ini turun, wanita muslimah Madinah segera melaksanakan syariat ini.

Kisah Handzalah

Handzalah ra. hidup pada masa Rasul Saw. Pada saat ada seruan untuk berjihad pada perang Uhud, Handzalah pun segera menyambut seruan tersebut. Akhirnya, beliau wafat dan syahid pada peperangan tersebut.

Rasul Saw kemudian berkata bahwa Handzalah sedang dimandikan oleh Malaikat. Kemudian istri Handzalah menceritakan bahwa Handzalah dan dirinya adalah sepasang pengantin baru. Pada malam hari saat terdengar seruan untuk jihad berperang, Handzalah sedang dalam keadaan junub namun beliau ingin bersegera menyambut seruan jihad tersebut.

Tingkat keimanan muslim memang sangatlah beragam. Dan tingkat keimanan inilah yang menentukan kadar ketaatan pada hukum Allah SWT yang telah ditetapkan baginya. Para sahabat dan Rasul Saw sendiri merupakan contoh nyata bagaimana tingkat keimanan yang begitu tinggi yang dimiliki oleh manusia. Dengan keimanan inilah, rasa taat dan perilaku bersegera dalam melaksanakan syariat akan begitu mudah terwujud.