Blogyudi.com – Perkembangan teknologi dan informasi yang ada di internet menjelma bak pisau bermata dua. Di satu sisi memberikan dampak positif namun di sisi lainnya berpotensi negatif. Melalui website, media sosial, dan Youtube setiap orang dapat mengakses dan berbagi informasi, berbagi komen atau pesan melalui teks, suara, gambar bahkan video secara mudah dan efektif.
Ironisnya, sekarang informasi yang ada tidak sedikit bersifat hoax, sarat pornografi dan mengandung konten kekerasan. Bahkan faktanya kita menemukan banyak orang yang menjadikan media sosial sebagai sarana menyalurkan ujaran kebencian, prostitusi, penipuan dan modus kejahatan lainnya.
Baca juga : Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Melihat kondisi tersebut para orang tua harus mampu mengantisipasi. Semua orang tua tentu ingin anaknya terhindar dari efek atau dampak negatif akibat internet.
Cara yang bisa dilakukan orang tua adalah pengawasan di dunia maya. Pengawasan ini fokus terhadap dua hal, yaitu: aktivitas di media sosial dan aktivitas browsing. Dua aktivitas ini biasanya hal-hal negatif mudah ditemukan.
Mengawasi Aktivitas Browsing
Langkah yang bisa dilakukan orang tua pada pengawasan aktivitas browsing adalah: di smartphone atau perangkat yang biasanya anak gunakan untuk membuka internet pasanglah akun Anda. Lalu buka myactivity.google.com di smartphone milik Anda atau perangkat yang digunakan untuk mengawasi. Untuk dapat masuk ke situs tersebut Anda harus mengisikan e-mail dan password akun Gmail Anda.
Baca juga : 8 Tips Menjaga Cinta dan Keharmonisan Rumah Tangga
Setelah itu, Anda bisa mengamati satu persatu aktivitas melalui tampilan history browsing. Apabila ditemukan hal-hal yang menyimpang, misalnya: situs yang mengandung konten porno atau kekerasan, segera ajak anak untuk bicara dan lakukanlah langkah pembinaan. Beri pengertian dan pemahaman bahwa hal yang dilakukan tersebut bertentangan dengan norma dan agama. Beri juga pemahaman dampaknya jika menonton tayangan yang tidak baik.
Mengawasi Aktivitas Media Sosial
Langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk pengawasan medis sosial, seperti: Facebook, Instagram, Twitter, dan Whatsapp bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Menjadi bagian media sosial, contohnya follow salah satu atau beberapa teman anak di akun media sosial. Jika menemukan bentuk-bentuk perilaku anak berupa teks, share, video atau foto yang negatif saat bersosialisasi, segera lakukan tindakan.
- Melakukan pengawasan dari dalam, yaitu meminta email dan password yang digunakan anak untuk mengakses media sosial. Sedangkan untuk Whatsapp bisa gunakan fitur Whatsapp On
Baca juga : Kenali Pasangan Anda Selingkuh
Dengan kedua cara tersebut orang tua dapat mengetahui aktivitas anak di media sosial. Apabila menemukan kejanggalan dan penyimpangan lakukanlah tindakan pembinaan. Selain itu, Anda bisa mengetahui orang-orang yang memiliki niat jahat terhadap anak dan mencegah hal-hal tersebut terjadi.
Pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak berinternet bukanlah bentuk membatasi anak berkomunikasi dan bersosialisasi. Namun pada prinsipnya pengawasan merupakan langkah mengantisipasi agar anak terhindar dari bahayanya dampak negatif dari penggunaan internet.
Baca juga : Ragam Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang Harus Dipahami, Agar Bisa Terhindar